10 Patik Ni Jahowa

10 Patik ni Jahowa
Patik parjolo
“Ahu do Jahowa Debatam!” ninna Debatanta. Ndang jadi marangkup Ahu bahenonmu Debatam.

Patik Paduahon
Ndang jadi ganaonmu jala ndang jadi sumanonmu manang aha na di banuaginjang dohot na di banuatonga on ro di na dibagasan aek na di toru ni tano, ianggo tung gabe sisombaon manang sioloan.

Patik Patoluhon
Ndang jadi dohonon goar ni Debata, ianggo so ture dalanna, ai hona uhumna do sogot angka na marsineang di goarna.

Patik Paopathon
Ingot hamu ma pabadiahon ari minggu i! di na onom ari ma ula hamu nasa siulaonmu, alai anggo ari papituhon i, ari paradianan ni Jahowa, Debatam do i. ndang jadi ho mangula anggo na sadari i, manang anakmu pe manang borum, manang naposom lahilahi, manang naposom boruboru, ro di pinahanmu ro di pangisi ni huta ni halak pe na mangangebati hutam. Ai di na onom ari do ditompa Debata langit dohot tano dohot laut dohot nasa isinya; dung i maradian do ibana di ari papituhon i. Dibahen i do umbahen na dipasupasu Debata Jahowa ari paradiananNa i jala diparbadiai.

Patik Palimahon
Ingkon pasangaponmu do natorasmu asa martua ho, jala leleng mangolu di tano na nilehon ni Jahowa Debatam di ho.

Patik Paonompon
Unang ho mamunu!

Patik Papituhon
Unang ho mangalangkup!

Patik Paualuhon
Unang ho manangko!

Patik Pasiahon
Unang ho olo manghatindanghon hata na so tutu maralohon dongan jolma!

Patik Pasampuluhon
Ndang jadi haliangan ni roham bagas ni donganmu, ndang jadi haliangan ni roham dongan saripe ni donganmu, manang naposona baoa manang naposona boruboru, manang lombuna manang hodana, manang dia pe ugasan ni donganmu.

10 Titah Tuhan

Setelah off menulis diblog ini dikarenakan kesibukan dari penulis, maka kali ini penulis akan mencoba menuliskan beberapa postingan yang mungkin dapat berguna bagi pembaca yang akan belajar sidi dan sebagai pedoman hidup kita.


Titah Pertama
Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku.

Maksudnya adalah :
Kita harus lebih takut, lebih kasih dan lebih yakin dan percaya terhadap Allah, dari pada terhadap segala-galanya.

Titah Kedua
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertakwa kepadanya.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan bersembah sujud kepada Allah lain atau meminta kehidupan dari padanya, dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada tenungan-tenungan dukun, dan jangan yakin kepada benda-benda bermana (sakti).

Titah Ketiga
Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang menyalah-gunakan namaNya.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan mengutuki, mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu dengan memakai nama Allah; sebab hanya dalam penderitaan, kesusahan dan di dalam doa serta pujianlah kita layak menyebut nama Tuhan Allah.

Titah Keempat
Ingat dan sucikanlah hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari; tetapi pada hari yang ketujuh ialah Sabat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantumu laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di tempat kediamanmu. Sebab Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam enam hari. Kemudian Ia beristirahat pada hari yang ketujuh. Itulah sebabnya Allah memberkati hari itu dan menguduskannya.

Maksudnya adalah :

Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan menganggap rendah akan ajaran dan Firman Allah; hendaklah kita menganggap itu kudus, dan hendaklah kita tekun mendengar dan mempelajarinya dengan gembira.


Titah Kelima
Hormatilah Bapa dan Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap pemerintah dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka, menuruti dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik kepada mereka.

Titah Keenam
Jangan engkau membunuh!

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mengancam kehidupan tentangga kita (sesama) maupun mendatangkan bahaya kepadanya, melainkan kita harus bersahabat dan membantu kebutuhan hidup mereka.

Titah Ketujuh
Jangan engkau berzinah!

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan perbuatan. Orang yang telah berumahtangga harus setia dan saling mencintai.

Titah Kedelapan
Jangan engkau mencuri

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mencuri uang atau harta sesama manusia, atau mempergunakan tipu daya menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia untuk kepentingan kita. Kita harus membantu memajukan usaha mereka serta memeliharanya.

Titah Kesembilan
Jangan engkau berdusta.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mendustai, mengkhianati, menfitnah, maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling melindungi dan menyatakan hal-hal yang baik saja emngenai sesama manusia apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.

Titah Kesepuluh
Jangan engkau mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau mendambakan akan istrinya, atau pembantunya laki-laki maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mempergunakan tipu daya untuk memiliki harta sesama manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka memelihara hartanya. Dan jangan kita menghasut, baik istri maupun pembantunya dan menipu ternaknya. Kita patut menasehati mereka serta membujuknya agar tetap cinta dan setia kepada tugasnya.


Apakah ketentuan Tuhan Allah akan Dasa TitahNya itu?

Demikian: Akulah Tuhan Allahmu, Allah pencemburu, yang membalaskan kesalahan bapak kepada anak-anaknya, kepada turunan yang ketiga dan keempat dari orang yang melanggar titah atau FirmanNya, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.

Komentar

Posting Komentar